Selasa, 03 November 2009

FALSAFAH DAN PRINSIP-PRINSIP PERTAHANAN (DEFENSIF)

Selama dekade yang lalu, serangan selalu lebih unggul daripada pertahanan , terutama karena meningkatnya ketepatan menembak serta teknik-teknik latihan modern.

Bagi pemain dan penonton, pertandingan yang menghasilkan banyak angka lebih menarik daripada permainan defensive. Akibatnya , sebagian besar pemain dan pelatih memusatkan perhatian pada skil-skil ofensif dan mengabaikan aspek pertahanan.

Fasilitas yang lebih baik, ruang latihan yang lebih leluasa, latihan yang sangat spesialisasi, jumlah partisipan yang makin besar dan peningkatan kondisi fisik pemuda di seluruh Negara telah menghasilkan banyak sekali pemain tangguh. Singkatnya, ini semua meningkatkan bobot KUALITAS PERTAHANAN.

Dalam usahanya mengatasi kehebatan berbagai macam serangan, para pelatih sekarang memakai strategi-strategi ofensif dan defensif tertentu.
Waktu menyerang : pelatih memainkan possession basketball , control basketball dan stall basketball.
Waktu bertahan : pelatih memekai pertahanan man-to-man dengan variasi-variasi seperti misalnya sagging dan floating serta tiap bentuk penerapan zone defense yang ada. Di samping itu, semua jenis press serta kombinasi pertahanan man-to-man dan pertahanan zone diterapkan pula.

HASILNYA ADALAH : suatu “ADU KECERDIKAN” , karena para pelatih tim yang bertahan berusaha meng”counter” berbagai serangan dengan cara tertentu yang akan memaksa lawan untuk memakai serangan yang lemah atau yang sudah banyak di kenal.

Sebagian besar pelatih berpendapat bahwa suatu tim yang terlatih baik dalam aspek pertahanan, akan mampu bermain lebih konsisten daripada tim yang hanya dilatih dalam aspek ofensif.

Unggul dalam aspek pertahanan :
Memperlambat tim yang bermain cepat
Menjauhkan bola dari pemain-pemain lawan yang banyak mencetak angka
Stamina lebih unggul
Agresifitas yang tinggi
Keakuratan tingkat Intercep

Saat bertanding, suatu tim seringkali menglami kegugupan, terhambat karena lapangan basket,ring-basket,serta tata-lampu yang asing, sehingga serangan-serangan tim ini banyak menemui kegagalan.

Meskipun demikian, pada umumnya pelatih beranggapan bahwa suatu pertahanan tim jarang mengalami kebobolan.

Semua pelatih selalu mencari pemain defensive yang mampu menyingkirkan “bintang” tim lawan.
Tidak jarang pula bila pelatih / penonton berkata : “Tembakan kita sering gagal” , hal ini berarti : bahwa pertahanan yang disusun lawan terlalu kuat untuk di tembus.

Tidak ada komentar: