Senin, 23 November 2009
Minggu, 22 November 2009
TIM PUTRI SMANAGA 2009/2010
TIM PUTRA SMANAGA 2009/2010
EVENT : TARUNA NUSANTARA CUP V (20-23 November 2009)
SMANAGA vs TN (putra)
Hari / tanggal : Jumat, 20 November 2009
Waktu : Pk 14.00
Tempat : Gor SMA Taruna Nusantara
Tim Putra SMA N 3 diperkuat oleh :
1.Aditama (7)
2.Aditya (9)
3.Bisma (13)
4.Bimo (14)
5.Bayu (15)
6.Deva (10)
7.Deki (8)
8.Harley (6)
9.Ichsan (5)
10.Ferdy (12)
11.Vincent(11)
12.Yosia (4)
Pada pertandingan ini tim SMA N 3 diperkuat oleh ke-12 pemain di atas.
Di quarter 1 ,, TN lebih dulu mencetak point ,, namun karena tekanan defense press full court dari TN ,, membuat Tim SMA N 3 melakukan banyak turn-offer ( 3 foul yg disumbangkan oleh deva , 2 foul oleh Bisma , 1 foul oleh Aditama , 1 foul oleh Harley , dan 1 foul oleh Bimo , miss passing , traveling yang nggak penting.. )…. sehingga keadaan ini membuat score SMA 3 tertinggal cukup jauh di quarter 1.
Di quarter 2 keadaan belum juga membaik ,, serangan2 yang dilancarkan oleh TN seakan membuat SMA 3 menjadi tak berdaya , dan tak mampu memberikan perlawanan , lewat setengah lapangan sendiri aja susah sekali . score SMA 3 pun belum berubah dari kedudukan semula (alias masih 0 ) { Parah!!! }
Di quarter 3 keadaan menjadi sedikit lebih baik karena layup yang disumbangkan oleh Deva merubah kedudukan menjadi 20 – 2. { mendingan lah daripada 0 } , selanjutnya Aditya menyumbangkan 1 jump-shoot ,, akan tetapi TN tidak henti pula melancarkan serangan-serangan mereka.
Hingga score akhir quarter 4 adalah 32 – 6 untuk kemenangan TN.
* utk Tim SMA 3 : lebih banyak berlatih , bertanding , mencari pengalaman , melatih fisik & membangun mental kalian.
Aku yakin kalo 1 tahun lagi / tahun depan, kalian akan menikmati hasil kerjakeras kalian yang telah kalian bangun mulai sekarang,[prestasi kalian baru akan terlihat tahun depan saat kalian kelas 2 nanti],buktikan saja kebenaran dari apa yang aku katakan ini..
Rabu, 18 November 2009
SMANAGA BASKETBALL LOVERS in Action
Selasa, 03 November 2009
FALSAFAH DAN PRINSIP-PRINSIP PERTAHANAN (DEFENSIF)
Selama dekade yang lalu, serangan selalu lebih unggul daripada pertahanan , terutama karena meningkatnya ketepatan menembak serta teknik-teknik latihan modern.
Bagi pemain dan penonton, pertandingan yang menghasilkan banyak angka lebih menarik daripada permainan defensive. Akibatnya , sebagian besar pemain dan pelatih memusatkan perhatian pada skil-skil ofensif dan mengabaikan aspek pertahanan.
Fasilitas yang lebih baik, ruang latihan yang lebih leluasa, latihan yang sangat spesialisasi, jumlah partisipan yang makin besar dan peningkatan kondisi fisik pemuda di seluruh Negara telah menghasilkan banyak sekali pemain tangguh. Singkatnya, ini semua meningkatkan bobot KUALITAS PERTAHANAN.
Dalam usahanya mengatasi kehebatan berbagai macam serangan, para pelatih sekarang memakai strategi-strategi ofensif dan defensif tertentu.
Waktu menyerang : pelatih memainkan possession basketball , control basketball dan stall basketball.
Waktu bertahan : pelatih memekai pertahanan man-to-man dengan variasi-variasi seperti misalnya sagging dan floating serta tiap bentuk penerapan zone defense yang ada. Di samping itu, semua jenis press serta kombinasi pertahanan man-to-man dan pertahanan zone diterapkan pula.
HASILNYA ADALAH : suatu “ADU KECERDIKAN” , karena para pelatih tim yang bertahan berusaha meng”counter” berbagai serangan dengan cara tertentu yang akan memaksa lawan untuk memakai serangan yang lemah atau yang sudah banyak di kenal.
Sebagian besar pelatih berpendapat bahwa suatu tim yang terlatih baik dalam aspek pertahanan, akan mampu bermain lebih konsisten daripada tim yang hanya dilatih dalam aspek ofensif.
Unggul dalam aspek pertahanan :
Memperlambat tim yang bermain cepat
Menjauhkan bola dari pemain-pemain lawan yang banyak mencetak angka
Stamina lebih unggul
Agresifitas yang tinggi
Keakuratan tingkat Intercep
Saat bertanding, suatu tim seringkali menglami kegugupan, terhambat karena lapangan basket,ring-basket,serta tata-lampu yang asing, sehingga serangan-serangan tim ini banyak menemui kegagalan.
Meskipun demikian, pada umumnya pelatih beranggapan bahwa suatu pertahanan tim jarang mengalami kebobolan.
Semua pelatih selalu mencari pemain defensive yang mampu menyingkirkan “bintang” tim lawan.
Tidak jarang pula bila pelatih / penonton berkata : “Tembakan kita sering gagal” , hal ini berarti : bahwa pertahanan yang disusun lawan terlalu kuat untuk di tembus.
Bagi pemain dan penonton, pertandingan yang menghasilkan banyak angka lebih menarik daripada permainan defensive. Akibatnya , sebagian besar pemain dan pelatih memusatkan perhatian pada skil-skil ofensif dan mengabaikan aspek pertahanan.
Fasilitas yang lebih baik, ruang latihan yang lebih leluasa, latihan yang sangat spesialisasi, jumlah partisipan yang makin besar dan peningkatan kondisi fisik pemuda di seluruh Negara telah menghasilkan banyak sekali pemain tangguh. Singkatnya, ini semua meningkatkan bobot KUALITAS PERTAHANAN.
Dalam usahanya mengatasi kehebatan berbagai macam serangan, para pelatih sekarang memakai strategi-strategi ofensif dan defensif tertentu.
Waktu menyerang : pelatih memainkan possession basketball , control basketball dan stall basketball.
Waktu bertahan : pelatih memekai pertahanan man-to-man dengan variasi-variasi seperti misalnya sagging dan floating serta tiap bentuk penerapan zone defense yang ada. Di samping itu, semua jenis press serta kombinasi pertahanan man-to-man dan pertahanan zone diterapkan pula.
HASILNYA ADALAH : suatu “ADU KECERDIKAN” , karena para pelatih tim yang bertahan berusaha meng”counter” berbagai serangan dengan cara tertentu yang akan memaksa lawan untuk memakai serangan yang lemah atau yang sudah banyak di kenal.
Sebagian besar pelatih berpendapat bahwa suatu tim yang terlatih baik dalam aspek pertahanan, akan mampu bermain lebih konsisten daripada tim yang hanya dilatih dalam aspek ofensif.
Unggul dalam aspek pertahanan :
Memperlambat tim yang bermain cepat
Menjauhkan bola dari pemain-pemain lawan yang banyak mencetak angka
Stamina lebih unggul
Agresifitas yang tinggi
Keakuratan tingkat Intercep
Saat bertanding, suatu tim seringkali menglami kegugupan, terhambat karena lapangan basket,ring-basket,serta tata-lampu yang asing, sehingga serangan-serangan tim ini banyak menemui kegagalan.
Meskipun demikian, pada umumnya pelatih beranggapan bahwa suatu pertahanan tim jarang mengalami kebobolan.
Semua pelatih selalu mencari pemain defensive yang mampu menyingkirkan “bintang” tim lawan.
Tidak jarang pula bila pelatih / penonton berkata : “Tembakan kita sering gagal” , hal ini berarti : bahwa pertahanan yang disusun lawan terlalu kuat untuk di tembus.
Langganan:
Postingan (Atom)